Rate this post

Bagi Anda yang sering datang ke Kota Malang dengan kendaraan pribadi maupun menggunakan sewa mobil Surabaya pasti tidak akan asing dengan Monumen Melati atau yang juga disebut Monumen Kadet Suropati karena lokasinya berada tepat di poros Jalan Ijen Malang tepatnya di depan Museum Brawijaya. Sebuah monument yang tegak berdiri setinggi 7 Meter pada kedua pilar utamanya yang diresmikan pada tanggal 17 Desember 1932 ini menjadi kembanggan kota Malang.

Namun sayangnya tidak semua orang mengetahui sejarah atau arti dari monument ini. Jadi berikut ini arti dan sejarah singkat mengenai Monumen Melati ini.

Arti Monumen Melati

Monumen Melati merupakan wujud penghargaan terhadap sekolah darurat di awal pembentukan Tentara Keamanan Rakyat yang sekarang dikenal sebagai Tentara Nasional Indonesia. Selain itu monument ini juga merupakan bentuk penghormatan untuk mengenang seluruh pendiri, tenaga pendidik dan senior-senior di TNI.

Diatas monumen ini terdapat bunga melati berwarna coklat, itu merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi atas terbentuknya Sekolah Tentara Keamanan Rakyat yang merupakan cikal bakaln terbentuknya Tentara Nasional Indonesia yang sekarang. Sekolah TKR yang memiliki nama Sekolah Tentara Divisi VII Suropati tersebut dikenal dengan simbol bunga melatinya. Maka darisitulah diambillah simbol bunga melati ini sebagai bentuk kebanggaan terhadap TKR.Tidak hanya sampai disitu, bunga melati yang memiliki 11 helai tersebut juga memiliki arti. Hal itu sebenarnya melambangkan bulan lahirnya Sekolah Kadet Suropati.

Sejarah yang Melatar Belakangi

Sekolah Tentara Divisi VIII berdiri pada tahun 1945 oleh Mayor Jenderal Imam Sujai selaku Komandan Divisi VIII. Di Malang, sekolah ini lebih dikenal dengan nama Sekolah Kadet Malang, karena siswanya biasa disebut dengan kadet. Gagasan pendirian sekolah ini berawal dari Kepala Staf Operasi Divisi VIII, Mayor Mutakad Hurip, sepulangnya dari pertempuran di Surabaya yang pertama, Selain di Malang, pada masa itu ada juga sekolah kadet yang didirikan oleh pimpinan militer setempat seperti di Bukittinggi, Palembang, Brastagi, Mojoagung dan Tangerang.

Pada pembukaan Sekolah Kadet ini Ditegaskan bahwa lulusan sekolah tentara Divisi VII Malang sama dan sederajat dengan Akademi Militer di Jogyakarta. Sekolah Tentara mula-mula menempati bekas gedung Meisjes HBS (Hoogere Burger School). Beberapa bulan kemudian pindah ke gedung Europeesche Lagere School (Susteran Cor Jesu). Setelah sekolah ini benar-benar tidak mampu menampung peminat, akhirnya dipindahkan ke bekas asrama marine Belanda di Jalan Andalas, komplek Angkatan Laut sampai tahun 1947. Setelah setahun, dari jumlah kurang lebih 250 orang kadet, tinggal sekitar 80 orang kadet. Pada tanggal 30 November 1946 para kadet angkatan pertama sebanyak 68 orang dilantik menjadi menjadi Vaandrig oleh Panglima Divisi VII, Jenderal Mayor Imam Sudja’i.

Kemudian dalam perkembangannya diadakan integrasi antara Sekolah Kadet Malang angkatan kedua dengan Akademi Militer Yogyakarta pada 7 Juni 1948. Di Sekolah Kadet Malang inilah timbul istilah Perwira sebagai pengganti Opsir dan Taruna sebagai pengganti Kadet. Selanjutnya istilah ini diakui secara nasional. Itulah sejarah singkat mengenai Monument Melati ini. Tertarik untuk melihatnya? Anda bisa menggunakan sewa mobil mobil Surabaya untuk berkeliling kota Malang. Dengan layanan drier gratis membuat perjalanan Anda tidak melelahkan. Putera mentari Rent Car menjadi pilihan yang tepat bagi Anda. Hubungi WhatsApp kami di 0821 2248 2134 untuk melakukan Reservasi, dan kunjungi www.puteramentari.com untuk mendapatkan refrensi menarik lainnnya.